Spesifikasi
Format | : | Majalah |
Periode terbit | : | Bulanan |
Ukuran | : | 135 x 210 rnm |
Jumlah | : | 192 halaman |
Kategori | : | Media umum untuk keluarga |
Menoleh ke belakang, puluhan tahun silam,di masa itulah majalah Intisari
terseret oleh putaran waktu.
Ketika itu seorang mahasiswa doktoral di Fakultas Sospol Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, diminta menjadi pemimpin redaksi majalah baru pengganti mingguan Star Weekly yang baru saja dibredel. Yang meminta PK Ojong, pemimpin redaksi mingguan itu, dan yang diminta Jakob Oetama.
Runding punya runding, disepakatilah majalah itu akan terbit bulanan, bersifat informasi yang menghadirkan pengetahuan populer. Soalnya, ada niat menjawab kehausan masyarakat Indonesia akan bahan bacaan akibat politik isolasi informasi internasional.
Intisari nomor satu lahir tak berbaju pada 17 Agustus 1963.
Artinya, sampulnya cuma halaman daftar isi.
Kertasnya pun kertas koran. Mengapa terbit pas Hari Proklamasi?
1st edition |
Pada nomor perdana itu, Drs. Nugroho Notosusanto mengobrol tentang kota London. Edisi setebal 128 halaman itu diramaikan juga oleh Soe Hok Djin (kemudian menjadi Arief Budiman) yang berkisah tentang pengalamannya di Ubud, Bali. Tan Liang Tie dengan gayanya yang renyah berkisah tentang pelari maraton, Emile Zatopek.
Baru edisi nomor 5, Desember 1963, akhirnya majalah ini mulai berbaju.
Tetapi menjelang usia kedua, PK Ojong dan Jakob Oetama repot membidani adik Intisari yang kelak jauh melebihi kakaknya, yaitu harian KOMPAS.
Pengelolaan Intisari pun pindah ke tangan Irawati.
Sudah sejak awal kisah tentang tokoh-tokoh dunia terjalin dengan kisah-kisah dari ranah sejarah (Perang Dunia II) atau arkeologi.
Penulis, seperti Asrul Sani, Pak Kasur, Mohammad Roem, Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, Soe Hok Gie, Haryati Soebadio, dan Driyarkara SJ,
Edisi ulang tahun ke-45 |
(Disalin dari blog koleksitempodoeloe.blogspot.com dengan perubahan seperlunya)
Wajah dan logo (tetap/tidak labil seperti logo jadul yang suka gonta-ganti tiap edisi) INTISARI sebelum hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar