POPULAR



Awal majalah POPULAR mendapatkan surat izin terbit dari pemerintah tidaklah mulus. Surat permohonan PT Nitra Indrya Harsa (NIH) sempat diendapkan selama satu semester lebih. Kami akan mengungkap bagaimana kisah perjalanan majalah POPULAR sejak lahir hingga mencapai usianya yang ke-24 tahun. Artikel istimewa ini akan dibagi dalam tiga tulisan. Dan ini adalah bagian pertamanya.

Mari kita kembali ke tahun 1987. Saat itu Indonesia menggelar pesta olahraga se-Asia Tenggara yang dipusatkan di Jakarta. Momen Sea Games itulah yang mendorong Heriyadi H. Sobiran berfikir untuk membuat sebuah majalah yang akan mengulas olahraga, musik dan film. "Kami ingin mengombinasikan tiga unsur tersebut dan menyajikannya secara menarik kepada pembaca Indonesia," ujarnya.

Perjuangan PT Nitra Indrya Harsa (NIH) untuk menerbitkan majalah POPULAR dimulai sejak tanggal 25 Mei 1987. Pada tanggal tersebut PT NIH mengajukan surat permohonan resmi kepada Menteri Penerangan RI untuk mengeluarkan surat izin penerbitan majalah bulanan. Tapi permohonan itu tak segera dikabulkan. Malah surat tersebut sempat diendapkan di Direktorat Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika Departemen Penerangan RI. Tapi setelah satu semester lebih, dikeluarkanlah keputusan nomor 252 / SK / Menpen / SIUPP / D.1 / 1988 untuk majalah POPULAR kepada PT. NIH.

Setelah melewati nomor percobaan dengan cover Lydia Kandou, maka terbitlah edisi perdana majalah POPULAR pada tanggal 8 Februari 1988 dengan cover Camelia Malik. Namun kenyataan berkata lain, angka penjualan masih jauh dari yang diharapkan. "Hingga pada tahun 1991 saya berfikir ingin menyajikan satu konsep majalah yang tidak pernah ada di Indonesia, yaitu konsep foto swimsuit. Saya tahu ini bakal kontroversi, tapi saya berani ambil resiko," papar Heriyadi.
Pada bulan Maret 1991, POPULAR menerbitkan cover swimsuit pertamanya dengan model Sophia Latjuba. Inilah momen yang ternyata ditunggu-ditunggu. Tanggapan publik yang luar biasa membuat angka penjualan majalah POPULAR meningkat terus-menerus. Dan seperti yang telah diduga sebelumnya, edisi ini memantik kontroversi. Dua bulan berselang, POPULAR pun dipanggil pihak Departemen Penerangan sebagai otoritas yang berkuasa atas media saat itu. Lalu kesepakatan pun terjalin, bahwa konsep swimsuit tetap diperbolehkan selama itu tidak bertentangan dengan lokasi. Artinya, model yang difoto berada di kolam renang, pantai, atau laut. Semua berjalan lancar untuk semua pihak.
Dalam pengembangannya, POPULAR kian terspesialisasi sebagai majalah olahraga dan hiburan khas eksekutif muda. Beberapa rubrik seperti Liputan Khusus, Liputan Malam, Sekse muncul mendampingi rubrik Swimsuit dengan laporan mendalam dan unik di kalangan selebritis dan eksekutif muda.

Dikutip dari situs resmi majalah Popular







































Media of Indonesia
Media of Indonesia

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar