GOGIRL!


Majalah ni pertama kali terbit bulan Februari 2005. It was born out of full passion on "magazinism". Walau hadir sebagai "anak baru" di tengah persaingan bisnis media yang sudah sangat ketat, waktu itu Gogirl! tetap yakin bisa mendapat tempat di hati para pecinta majalah khususnya remaja putri, dengan mengusung tagline Magazine For Real.

Mengapa Magazine For Real ? Karena Gogirl! ingin menjadi majalah yang lebih real. Menciptakan feature-feature dan tips yang lebih realistis dengan kehidupan sehari-hari, halaman-halaman fashion yang lebih wearable, menggunakan bahasa yang tidak terlalu baku, dan dikemas dalam ukuran yang lebih praktis.
1st edition on February 2005




12th anniversary issue


Ultah ke-13 - 2018










  • 1. Bagaimana sejarah Gogirl! berdiri?

    Gogirl! berdiri dibawah bendera PT. Aprilis Maju Media. Dirintis oleh 3 sisters yang merupakan magazine freaks sejak kecil. Dengan modal material minimal plus modal keyakinan maximal, redaksi Gogirl! pertama kali beroperasi tanggal 29 November 2004, bertempatkan di lantai bawah rumah keluarga. Berbagai kesulitan berat sempat dirasakan bersama oleh seluruh tim redaksi, namun sikap pantang menyerah dan keyakinan teguh, membawa Gogirl! pada masa sekarang. Masih banyak yang perlu dibenahi dan pembacalah yang menjadi motivasi Gogirl! untuk selalu menjadi lebih baik.
  • 2. Siapa aja sih yang boleh baca Gogirl! ?

    Walau Gogirl! punya target market remaja putri 15 - 23 tahun, siapa aja boleh kok baca Gogirl! Gogirl! sering mendapat surat pembaca dari murid SD, ibu-ibu muda, bahkan cowok! Hal ini nggak aneh karena Gogirl! sering memasukkan artikel-artikel yang bersifat human interest, sehingga nggak terbatas pada remaja putri saja.
  • 3. Gogirl! kan bukan majalah franchise, kenapa memakai cover artis luar negeri?

    Karena Gogirl! telah menetapkan untuk berada pada segmen tersebut. Gogirl! ingin bersaing di pasar tersebut dan hal ini telah menjadi konsep awal. Namun tidak menutup kemungkinan Gogirl! menggunakan cover dalam negeri untuk edisi-edisi specialnya.
  • 4. Kenapa Gogirl! sering menggunakan bahasa Inggris dalam tulisannya?

    Karena beberapa kalimat terasa lebih tepat dinyatakan dalam bahasa Inggris. Gogirl! nggak ingin memaksakan memakai bahasa Indonesia sepenuhnya namun pesan yang ingin disampaikan menjadi kurang mengena sasaran. Gogirl! percaya, kecintaan pada Indonesia lebih bermakna jika diwujudkan lewat sikap yang tertib, perduli lingkungan dan mau berprestasi.




















































VISI & MISI

VISI

GOGIRL! BELIEVE IN FEMINISM KARENA YAKIN BAHWA SETIAP PEREMPUAN MENYIMPAN POTENSI BESAR YANG HARUS DIKELUARKAN. WE ALSO BELIEVE IN GOOD MORALITY DAN SELF MOTIVATION DIMANA KEBAIKAN HARUS DIMULAI DARI DIRI SENDIRI. JUST LIKE MAHATMA GANDHI SAID "YOU MUST BE THE CHANGE YOU WANT TO SEE IN THE WORLD".

MISI

BE THE MAGAZINE THAT SHOWS TEENS THEIR TRUE POTENTIAL, TO SHOW TEENS THAT IT'S IMPORTANT TO BE SMART, PICK THE RIGHT CHOICES IN LIFE, AND ALSO KNOWS HOW TO PRESENT THEMSELVES THROUGH COMFORTABLE, WEARABLE AND STYLISH FASHION.
Anita Moran (Kemeja Putih) bersama  2 saudaranya menjadi model sampul majalah bisnis SWA
Majalah remaja boleh saja dianggap isinya sekadar hura-hura, ecek-ecek, dan tidak sepenting majalah orang dewasa. Namun, bagi Anita Moran, remaja pun butuh informasi yang akurat dan berkualitas. Jadi, majalah remaja juga tak boleh dibikin sembarangan.


Masalahnya, lanjut Anita, banyak majalah remaja terutama untuk remaja putri yang terbit di Indonesia tidak memberikan sesuatu yang dibutuhkan remaja itu sendiri. Majalah remaja di Indonesia sudah banyak, tetapi sebagian besar kurang real . Isinya tidak cocok lagi dengan dunia anak muda saat ini, kata Anita, yang mengaku sejak kecil sudah jadi magazine freak ini.

Anita memberi contoh tips yang sering diberikan di majalah-majalah tersebut, seperti tips berpakaian atau berdandan, sudah tidak cocok lagi dengan tren terbaru. Kelihatan kalau yang nulis tips -nya sudah tua, tidak mengikuti perkembangan anak muda.
Kegelisahan Anita terhadap isi majalah remaja ini ternyata dirasakan juga oleh kakaknya, Nina, dan adiknya, Githa. Berangkat dari ketidakpuasan mereka sebagai konsumen inilah, tiga bersaudara ini akhirnya berani menerbitkan majalah remaja putri sesuai dengan "yang mereka mau". 
"Modalnya itu tekad dan idealisme," ungkap Anita.
Majalah bulanan remaja putri yang terbit perdana di bulan Februari 2005 itu diberi nama "Gogirl!". Ketika itu Anita baru berumur 23 tahun. "Waktu itu saya baru saja lulus kuliah, waktunya untuk mencari pekerjaan. Bukannya bekerja, saya malah membuka usaha. Tidak mudah meyakinkan semua orang kalau saya bisa melakukannya," tutur Anita Moran yang lahir pada 28 Juni 1982.
Banyak yang mengira Gogirl! itu majalah franchise dari luar negeri. Padahal itu majalah asli Indonesia, tutur alumnus Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Trisakti, Jakarta, ini.
Lebih realistis
Mereka pun membagi tugas. Nina, yang bergelar sarjana administrasi bisnis, menjadi Direktur bisnis yang mengurusi segala tetek bengek dari mencari iklan sampai perkara distribusi. Githa, si bungsu yang paling ngerti soal mode, ditunjuk sebagai desainerfashion Editor . Aku sendiri jadi Creative Director dan Editor in Chief karena latar belakang pendidikan desain dan punya sense membaca tren, ungkap Anita, yang mengaku tidak punya latar belakang ilmu tulis-menulis atau jurnalistik itu.
Konsep yang diusung Gogirl! adalah memberi sesuatu yang lebih dekat dengan keseharian segmen pasar mereka, yakni remaja putri kota besar berusia 15-23 tahun. Mereka memilih semboyan atau tagline Magazine For Real.
Karena Gogirl! ingin menjadi majalah yang lebih real . Menciptakan feature-feature dan tips yang lebih realistis dengan kehidupan sehari-hari, halaman-halaman desainerfashion yang lebih wearable , menggunakan bahasa yang tidak terlalu baku, dan dikemas dalam ukuran yang lebih praktis, tulis Anita dalam pengantar di situs resmiwww.gogirlmagz.com.
Ketika menjalankan usaha penerbitan untuk yang pertama kali, Anita mengaku semua itu dikerjakan serba minimalis. Tidak heran jika lantai dasar rumah orang tua mereka di kawasan Cidodol, Jakarta Selatan, di'sulap' menjadi kantor. Karyawan, termasuk reporter dan fotografer, mereka rekrut dengan jumlah pas-pasan untuk mempersiapkan edisi perdana. Seorang konsultan sirkulasi majalah pun mereka sewa untuk membuka jalur distribusi ke agen-agen majalah di seluruh Indonesia. Pertama kali terbit, kami mencetak 12.000 eksemplar dan hanya kembali kurang dari 20 persen, kenang Anita.
"Saat memulai Gogirl!, kami tidak mengerjakannya setengah hati, itulah kenapa kami mendistribusikannya ke seluruh Indonesia. Padahal bisa dibilang kita ini masih baru di dunia bisnis," kata Anita.
Minimnya modal tidak menghalangi Anita untuk terus berjuang membesarkan Gogirl!,"Saya percaya bahwa untuk memulai segala sesuatu, jangan terlalu memikirkan modal. Kalau orang mau usaha, utamanya itu konsep dan perencanaan yang matang. Jika sudah memiliki konsep dan proposal yang bagus, masalah modal jadi gampang."
Kini, tiras Gogirl! diklaim telah mencapai 120.000 eksemplar. Kantor mereka pun sudah pindah ke sebuah ruko berlantai tiga yang dilengkapi dengan studio pemotretan sendiri. Dua tahun terakhir ini, pendapatan dari bisnis majalah ini sudah bisa untuk hidup dan menghidupi 30-an karyawan, tutur Anita, yang memimpin redaksi beranggotakan lima reporter, dua fotografer, dan tiga editor itu.
Tidak gaul
Meski bertanggung jawab terhadap isi sebuah majalah remaja, yang berisi hal-hal gaul , seperti tren mode, musik, kuliner, gaya hidup remaja, hingga berita-berita aktual terkini, Anita sendiri mengaku dia bukan orang yang sangat gaul . Paling gaul itu adikku, Githa. Dia yang selalu memberi perkembangan terbaru tren. Kalau aku lebih banyak membaca referensi, ujar gadis berdarah India-Sunda ini.
Beberapa majalah remaja dari luar negeri menjadi referensi tetap Anita. Ia menambahkan, Gogirl! berada di segmen pasar yang sama dengan majalah-majalah luar negeri yang telah diwaralabakan di dalam negeri. Itu sebabnya, kami selalu memakai model atau selebriti dari luar sebagai cover , ujarnya.
Meski demikian, Anita mengaku menerapkan semacam filter untuk menyaring isi majalah-majalah luar negeri itu. Tidak semua tren yang terjadi di luar bisa masuk ke Indonesia, katanya.
Dari sisi tips, Anita bahkan berambisi memberikan sesuatu yang sifatnya melawan atau kebalikan dari tips yang diberikan majalah lain. Dalam isu orangtua yang protektif terhadap anak, misalnya, majalah lain selalu memberikan tips yang standar, seperti kita harus menerima karena itu demi kebaikan kita sendiri dan sebagainya. Di Gogirl! itu kami balik. Kami kasih tips agar remaja bertindak dulu sebelum orangtua terlalu ikut campur masalah kita, misalnya dengan menelepon mereka dulu memberitahukan posisi kita sebelum mereka bertanya, papar Anita.
Akan tetapi, tak dapat dielakkan, usia yang makin bertambah juga makin menjauhkan Anita dari dunia anak muda itu. Anita mengaku, saat ini pun dia sudah tidak mengerti beberapa istilah yang digunakan anak muda. Ada istilah alay yang awalnya aku tidak ngerti . Setelah tanya sana-sini, ternyata alay itu singkatan dari anak layangan, sebutan buat anak-anak muda yang suka datang ke acara-acara musik live di TV, katanya.
Anita menyadari, suatu saat nanti dia pasti tidak cocok lagi menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah remaja. Kalau aku sudah tambah tua, ya, tidak ada jalan lain kecuali harus regenerasi. Itu yang susah, tuturnya.  e-ti
Diolah dari : Profil Anita Moran (Penggagas penerbitan majalah Gogirl!) di Harian KOMPAS, 1 November 2009  dan Tabloid WANITA INDONESIA edisi 1201 / Januari 2013








Dan apa komentar mereka yang telah "jatuh cinta" baca majalah ini?
Waaahhh.... ini,majalah yang oke punya buat gueee!(hahahaha)karena,ini majalah selalu ngasih artikel -artikel yang best seller banget!buat gue,pokoknya gogirl magz selalu ngasih berita-berita yang keren tentang fahion dan social networknya. Bukan cuma itu majalah ini juga bikin gue selalu ngerti apa yang gue mau! (http://agustinapratiwi.blogspot.com/2010/05/my-favorite-magazines.html)

"saya mulai berlangganan majalah ini ketika awal kuliah. saya asal beli saja saat itu sebenarnya karena saya tidak punya referensi majalah apa yang sesuai untuk usia anak kuliahan. karena covernya cukup menarik dan bahan kertasnya bagus.. saya memilih majalah ini. saya langsung jatuh cinta pada Gogirl! dan langsung memutuskan untuk berlangganan majalah ini saja.agak dangkal sebenarnya alasan awal saya memilih Gogirl! hehe. tapi kalau dipikir2 lagi.. walaupun dimulai dengan hunting majalah pun pilihannya saya tetap ke majalah Gogirl!. karena didalamnya banyak hollywood gossips.. bukan. karena tips2 membangun diri dan girls’ issue dari Gogirl! sangat menarik menurut saya. walaupun pada awalnya pengantar dari mbak Anita Moran masih kalah sama mbak Candra.. tapi makin ke belakang saya semakin suka dengan versi mbak Anita. dan memang karena Gogirl! unik dan beda dari majalah2 lainnya juga menurut saya."(http://nadiafriza.wordpress.com/tag/anita-moran/)


"Biarpun judulnya seperti majalah franchise kalo dilihat sekilas dari nama dan covernya ternyata Go Girl bukan majalah franchise, Go Girl dirintis oleh 3 saudara anak Indonesia penggila majalah Dilip J. Moran, Nina Moran dan Anita Moran. Dyah sendiri sangat memfavoritkan go girl yang selain ukurannya praktis, contentnya yang padat dan informative, issue-issue yang dibahas menarik dan selalu enak untuk dibaca dan juga halaman tips dan fashion juga asik."(http://ceritadarisaya.wordpress.com/category/dari-dyah/page/6/)
"Sebagai mahasiswa sekolah bisnis yang sedang meneliti tentang industri media, saya melihatperkembangan majalah Go Girl! ini begitu luar biasa. Berdiri sejak tahun 2005 *Bener ngga sih?*majalah ini seakan telah menjadi bacaan wajib cewe-cewe muda masa kini.
Saya ngga berlebihan kok. Beberapa kali saya jalan sama cewe ke Mall, begitu masuk Book Store kebanyakan yang dicari musti majalah Go Girl! Seakan-akan, majalah ini telah jadi kitab suci mereka untuk lebih gaul tiap harinya.
Ada 5 hal yang paling saya suka dari majalah ini
1. Ukuran dan Felksibilitas Majalah Ukuran majalah Go Girl! ini ngga gede-gede amat kaya majalah Indonesia pada umumnya. Bener-bener handy, gampang dipegang. Plus gitu, majalah ini fleksibel banget, gampang dilipet. Jadi kalo anak-anak cewe lagi males bawa majalahnya bisa dilipet dan dimasukin ke tas mereka. And you have to know! Ukuran tas cewe itu kecil-kecil kan, jadi desain ukurannya itu pas banget buat cewe.
2. Desain Layout Cool and Classy Saya yakin sudah banyak banget majalah cewe di Indonesia ini yang punya desain keren dan khas cewe banget. Namun yang membedakan antara Go Girl dengan majalah cewe lainnya adalah desain layoutnya engga hanya keren, tapi juga berkelas.
Dulu pertama kali saya tau ni majalah, saya kira ini majalah keluaran luar. OMG, ternyata ini majalah keluaran Indonesia asli. Selain itu, desain cover majalah ini terlihat begitu dinamis sehingga pas banget positioningnya ama gaya hidup cewe-cewe muda yang emang lagi dinamis-dinamisnya.
Selain cover, pemilihan fotonya pun bener-bener keren. Sehingga kesan classy-nya makin kerasa.
3.Bahasa ngerumpi khas ceweIni dia yang paling saya suka. Tata bahasa dalam majalah Go Girl ini ngga ribet-ribet amat. Malah terkesan seperti bahasa rumpian cewe sehari-hari. Cewe mana sih yang engga ngerumpi? So, dari segi bahasanya sendiri aja positiningnya udah pas!
4. Pintar Ngikat Iklan Harus diakui, majalah ini adalah majalah dengan iklan terbanyak yang pernah saya temui. Baru dibuka dikit udah iklan, dibuka lagi kok yah iklan lagi. Tapi hebatnya, pemilihan dan tatanan iklannya ini ngga malah ngerusak positioning layout yang dibangun oleh Go Girl! malah cenderung mendukung! Beberapa iklan yang terpampang adalah produk-produk khas cewe muda yang classy. Jadi hal ini malah jadi keuntungan sendiri buat Go Girl!" (http://bagusberlian.blogspot.com/2012/01/i-just-fall-in-love-with-go-girl.html)











http://asia.groups.yahoo.com/group/koran_jakartaminggu/message/1217 Pemain baru di bidang media yang langsung meraih kesuksesan.

Tubuh Anita Puspa Moran boleh saja imut menggemaskan. Tapi jika mengetahui pekerjaannya, Anda pasti langsung segan. Perempuan berumur 27 tahun ini adalah pemimpin redaksi majalah remaja yang diklaim sebagai kitab suci remaja putri. Nama majalah itu adalahGogirl!! Dari namanya memang terdengar jika majalah itu adalah  majalah berlisensi. TapiGogirl!! bukan majalah yang hak menerbitkannya dibeli dari majalah luar. Ini majalah asli buatan anak negeri. Ini adalah majalah yang diciptakan dari buah ketidakpuasan tiga orang kakak beradik, Anita salah satunya,  terhadap majalah remaja yang sudah ada.
Sebagai magazine freak, Anita merasa ada saja yang kurang dari majalah yang dibacanya saat itu. “Sebenarnya sudah bagus. Tapi bahasanya baku banget! Kayaknya kurang dekat dengan bahasa pembacanya yang remaja,” kata Anita yang ditemui di kantornya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Barat, Senin (25/1) malam.  Anita mengibaratkan majalah yang dibacanya saat itu seperti sebuah buku yang membosankan. “Baru dibaca beberapa halaman depan, sudah malas melanjutkan dan akhirnya buku itu tidak pernah dibaca sampai habis,”tutur  perempuan berkawat gigi itu.
Berangkat dari ketidakpuasan itu, Anita beserta dua orang saudara perempuannya, Nina (30) dan Githa (22)  berkeinginan membuah sebuah majalah yang beda. “Aku ingin membuat majalah yang lebih real, yang lebih masuk akal ke remaja,” kata Anita. Ketiganya lantas berusaha mewujudkan impiannya tersebut. Merumuskan konsep majalah remaja yang sekarang berwujud Gogirl!! itu dan mulai mencari pinjaman dana untuk memulai usahanya tersebut.
Satu bank menolak, bank lainnya pun ikut menolak. Kata Anita, mungkin karena yang mengajukan pinjaman yang lumayan besar nominalnya itu masih remaja. Maka dari itu bank itu mau memberikan kucuran dana kepada ketiga gadis ini. Jalan satu-satunya untuk menjadikan nyata majalah impian mereka adalah orang tua. “Awalnya mereka pikir kami main-main. Tapi setelah melihat usaha kami mencari pinjaman ke sana kemari, akhirnya diberi pinjaman,” kenang Anita.
Meskipun tidak punya latar belakang di dunia tulis menulis atau jurnalistik, ketiganya tetap nekat untuk membuat sebuah majalah remaja. “Majalah remaja kan tidak terlalu ketat ya pakem-pakem jurnalistiknya, jadi tidak perlu konsultasi sama ahlinya,” jawab Anita nyengir. Yang justru menurut Nita penting adalah untuk mengonsultasikan masalah produksi dan sirkulasi. Anita berkonsultasi dengan orang yang sudah senior di bidang produksi dan sirkulasi. Mengapa itu produksi dan sirkulasi menjadi amat penting untuk dikonsultasikan, Anita punya jawaban sendiri. “Karena pada saat mulai kan uang majalah itu ada di agen. Jadi waktu itu benar-benar bertumpu dari para agen. Iklan belum banyak,” ungkap dara lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Trisakti.
Bayi Ajaib
Dari hasil konsultasi dengan seorang konsultan di bidang produksi dan sirkulasi, Anita menanykan kira-kira berapa dana yang dibutuhkan untuk membuat sebuah majalah. Modal yang dibutuhkan adalah untuk produksi setahun. Jadi ongkos produksi setiap bulan dikali 12 bulan yang kira-kira mencapai milyaran rupiah. “Aku bilang: Pak,  kami tidak punya dana sebanyak itu. Adanya cuma untuk produksi empat bulan. Dia bilang kalau aku ini nekar banget,” Anita memeragakan apa yang dilontarkannya ke konsultan itu sembari tertawa geli. Namun, dengan dana yang hanya cukup untuk produksi majalah selama empat bulan itu,Gogirl!! tetap bisa hidup hingga kini menginjak usia lima tahun.
Namanya saja majalah baru, Anita yang mengambil peran sebagai Editor in Chief Gogirl!!Tidak mengharapkan sama sekali majalahnya bisa langsung disukai. Maka untuk mengakali agar para remaja putri “allert” dengan kehadiran Gogirl!!, Anita memberikan hadiah pada edisi pertama berupa gantungan telepon genggam. “Strategi memberikan hadiah di edisi pertama itu memang pas. Aku expect orang bakal membeli majalah karena hadiah. Dari situ kami berharap mereka akhirnya tertarik untuk membeli majalahnya,” jelas Nita di ruangannya di lantai dua yang berukuran dua kali tiga meter itu.
Dengan menerapkan stragegi itu pada edisi pertama, retur majalah yang memunyai taglineMagazine For Real itu  hanya 20 persen. Normalnya, majalah-majalah yang baru terbit, returnya mencapai 60 persen. “Ini menyenangkan banget. Konsultannya bilang kalau majalah baru jarang banget bisa retur di bawah 50 persen. Tapi Gogirl!! 20 persen. Hebat bangetkan? Makanya mereka sampai menjuluki Gogirl! bayi ajaib,” ungkap Anita sembari tersenyum sumringah.
Gogirl!! kini oplahnya sudah mencapai kisaran 110.000-120.000 eksemplar. Kata Anita, itu tergantung konten setiap edisi. Jika edisi spesial biasanya mencapai 120.000 eksemplar. Dengan oplah yang sejumlah itu, Anita yang awalnya mempekerjakan hanya 12 orang untuk semua bagian, kini sudah memunyai 30 karyawan. Kantor Gogirl! lama yang merupakan garasi rumah orang tua Nita di daerah Cidodol, Jakarta Selatan, beralih ke sebuah ruko berlantai tiga di Kebayoran Baru Jakarta Barat.
Kesuksesan Gogirl!! merebut perhatian remaja putri tentunya karena ada artikel-artikelnya yang berbeda dengan majalah lain. Majalah indie yang banyak mendapat pujian sekaligus cibiran ini gemar menyuguhkan artikel yang tidak biasa. Anita mencontohkan untuk rubrik yang memberikan tip, biasanya Gogirl!! menyarankan sesuatu yang tak lazim. “Biasanya sih aku menyarankan mereka supaya menjadi remaja yang lebih proaktif. Tidak passif,” jelas Anita. Maka dilihat dari nama majalahnya saja, Gogirl!! itu sendiri sudah berarti menyemangati remaja untuk berbuat sesuai keinginan mereka namun tetap berada di jalur yang benar. “Cocok kan? Nama majalahnya dengan visi dan misi yang diusung?” goda Anita.
Jika Gogirl! dikatakan sebagai majalah yang hanya mengajarkan konsumerisme kepada pembacanya, Anita langsung berkilah. Menurut Anita yang hari itu berpakaian semi formal ituGogirl!! sudah menyisipkan artikel-artikel yang memunyai nilai edukasi. “Aku memaklumi banget para pembaca Gogirl!! itu hanya melihat gambarnya dan tidak dibaca. Padahal kalau dibaca benar-benar, artikel-artikel kami memang berbobot banget lho,” kata Anita. Bagi Anita,  dalam setiap artikel yang dimuat di Gogirl!! pasti bermanfaat buat si pembacanya. Jadi tak melulu mengajarkan pembacanya untuk beli ini itu. “Memang jika dilihat di permukaannya, mungkin itulah yang terlihat. Mengajarkan konsumerisme, belanja fesyen. Tapi kalau dibaca lebih mendalam, sebenarnya unsur edukasinya juga ada,” jelas Anita panjang lebar. Menurut Anita, memang kecendrungan mereka para pembaca itu hanya melihat-lihat gambar di sebuah majalah.
Berusaha Profesional
Selain artikelnya yang bisa dikategorikan tidak biasa, rubrik yang paling menonjol dariGogirl!!, kata Anita adalah fesyen. “Aku berani bilang fesyen Gogirl!! itu selangkah di depan majalah-majalah lainnya,” tandas perempuan berambut lurus panjang sepundak.
Anita tidak sembarang mengklaim fesyen Gogirl!! sebagai yang terdepan. Tentunya Anita punya bukti dari ucapannya tersebut. Kata Anita, fesyen Gogirl!! lebih wearable dan up to date dibandingkan majalah lain. Lantaran rubrik fesyennya yang menampilkan mode busana terbaru, wearable dan sesuai dengan gaya remaja inilah yang menjadi daya tarik utama fesyenGogirl!! Saking aplikatifnya fesyen Gogirl!!, para remaja putri pun beramai-ramai meniru gaya busana yang ditampilkan Gogirl!!. Bisa dikatakan Gogirl!! adalah kiblat fesyen remaja putri masa kini. “Tapi tetap ada yang mencibir katakan pembaca Gogirl!! bajunya seragam. Tapi aku sih nggak masalah. Itu kan artinya fesyen Gogirl! banyak ditiru,” kata Anita. Maka bukan perkara sulit untuk melihat apakah seorang remaja putri membaca Gogirl! atau tidak. Lihat saja busana yang dikenakannya.
Orang dibalik kesuksesan Gogirl!! sebagai majalah yang gaya berbusananya ditiru oleh banyak remaja adalah Githa Moran. Githa adalah adik Anita. “Waktu Gogirl! pertama kali terbit, dia masih SMA. Jadi baru di hire jadi fashion editor ketika dia kuliah,” ungkap Anita. Pertimbangan Anita, dia melihat adiknya itu punya potensi besar di bidang Fesyen. Padahal, diakui Anita, Githa sama sekali tidak memiliki latar belakang di bidang fesyen.
Githa yang kini berusia 22 tahun itu, menurut Anita memunyai selera yang bagus di dunia fesyen. Anita yang sering ikut adiknya meminjam barang untuk pemotretan itu sering dibuat takjub dengan pilihan busana adiknya. “Misalnya aku menunjuk sebuah baju yang menurut aku bagus, tapi begitu minta komentarnya dia, Githa bilang baju itu bagus untuk dipajang bukan untuk dipakai,” kata Anita.
Sejauh ini Anita puas dan bangga dengan hasil kerja adiknya. Maka dari itu, kata Anita, wajar bila Githa mendapat perlakuan khusus, selain Githa sebagai adik kandungnya. “Bohong ya kalau aku bilang tidak ada perlakuan khusus. Aku jarang banget marahin kalau dia salah. Tapi aku nggak pernah marahin orang lain gara-gara Githa,” ungkap Anita dengan wajar serius. Tidak pernah dimarahi, tetapi lebih pada didiskusikan kesalahannya, demikian aku Anita. Kesalahan Githa pun menurut Githa hanya sebatas materi yang terlambat. “Aku maklumin itu, karena Githa bebannya bukan Cuma nulis artikel fesyen saja, tetapi juga tugas-tugas kuliah. Aku berusaha profesional,” terang Anita.
Anita menikmati perannya sebagai seorang pemimpin redaksi majalah. Dia tidak merasakan sama sekali adanya kesulitan berarti. Kata Anita, ini lantaran topiknya yang dekat dengan dunianya. “Aku senang menjalani ini. Karena pada dasarnya aku suka topik-topik human interest. Selain itu karena aku kerjanya bareng saudara aku, jadinya pekerjaan ini menyenangkan,” tutur Anita.Tapi, Anita mengaku belum bisa menjadi leader ya baik untuk karyawannya. Maksud Anita, dirinya terkadang suka mengganti-ganti kerjaan karyawannya. “Aku kan perfeksionis, jadi kalau kurang sesuatu aku suka ganti,” kata Anita sembari tersenyum.  “Aku merasa kurang ideal sebagai pemimpin. Semoga nanti semakin bertambah umur, aku bisa mencapai tahap ideal itu.”
Di tanya harapannya ke depan untuk majalahnya itu, Anita ingin Gogirl! menjadi lebih tebal. Ada beberapa pembaca Gogirl!! yang berharap majalahnya itu edar dua kali dalam sebulan. “Cuma dalam hati, matilah aku kalau sebulan dua kali,” Anita tertawa renyah. Di samping itu, dia juga ingin Gogirl!! menjadi lebih berisi, lebih berbobot dan selalu selangkah di depan yang lainnya. “Dan satu lagi. Aku ingin Gogirl! lebih dekat dengan pembaca,” ungkap Anita. Karena diakui, dalam setahun Anita hanya sekali menggelar acara yang mendekatkan pembaca dengan kru Gogirl!. –rizkyamelia-
Dukungan Penuh Orang Tua
Kesuksesan Anita tidak terlepas dari peran orang tua. Jika ide gila ketiga putrinya itu tidak didukung oleh orang tua mereka, pasti nama Anita Moran tidak akan tercatat sebagai seorang pemimpin redaksi majalah lokal yang berhasil menembus persaingan majalah remaja yang ketat itu. “Orang tua aku itu sangat suportif, mereka mendukung sepenuhnya keinginan anak-anaknya,” kata Anita.
Tapi sesungguhnya tidak semudah itu untuk mendapat dukungan dari orang tuanya. Kata Nita, dia dan kedua saudaranya harus mengutarakan keinginan mereka dengan sejelas-jelasnya sehingga tidak ada cela untuk orang tua mereka untuk meragukan keinginan mereka. “Dengan begitu, mereka bakal mendukung keinginan anak-anaknya yang ambisius ini,” Anita terkekeh.
Dengan modal suntikan dari orang tua dan hingga kini menjadi sukses, tentunya Anita sudah membuat kedua orang tuanya bangga. “Kayaknya sih mereka bangga. Apalagi si Mama, di rumah itu ada beberapa artikel tentang aku yang dibinkai dan dipajang-pajang segala. Pastilah mereka bangga dan senang. Mereka sebenarnya nggak nyangka awalnya seperti itu, sekarang bisa seperti ini,” kata Anita.
Setelah kini berada di puncak kesuksesan, Anita menduga orang tuanya merasa kehilangan putri-putrinya. “Hihi.. kayaknya mereka kehilangan deh. Tapi tidak pernah diungkapkan. Tapi bukannya begitu ya? Kalau anak-anaknya sudah kerja pasti jadi jarang di rumah,” kelakar Anita. Wajar saja, seharian penuh, Anita dan saudaranya menghabiskan waktu di kantor. Semua perhatian tercurah untuk peningkatan kualitas majalah impian mereka itu.


















Obrolan Tengah Malam
Meskipun jarang bertemu, tapi tiap kali ada waktu untuk berkumpul dengan orang tua, maka saat itu benar-benar dimanfaatkan oleh Anita. Biasanya, kata Anita mereka suka sharing tentang kerjaan. Menurut wanita pendiam ini, orang tuanya kerap memberikan saran yang berkaitan dengan pekerjaan. “Mereka kasih masukan banget. Kami kan masih muda, jadi orang tua mengajarkan bagaimana kami memperlakukan karyawan,” terang Anita.
Anita merasa beruntung bisa bekerja bersama kakak dan adiknya. Karena dengan begitu, dia punya waktu untuk berkumpul bersama saudara-saudaranya. “Secara kita satu kantor dan kerja bareng jadi sering banget kumpul,” terang Anita. Hanya saja, waktu pertemuan itu kebanyakan dipakai untuk urusan kerja. Untuk urusan senang-senang jadi berkurang.
Tapi untuk menyiasati hal itu, Anita sering melakukan obrolan tengah malam dengan saudaranya. Anita hanya memunyai waktu kosong untuk sekadar curhat atau berdiskusi tentang suatu hal menjelang pergantian hari. Di waktu yang sempit itu, oleh Anita benar-benar menjadi Quality time. “Sekarang hanya tinggal aku dan Githa saja. Karena Nina sudah berkeluarga dan sudah tidak tinggal di rumah lagi,” terang Aniita yang jika tidak menjadi seorang Pemimpin redaksi akan memilih menekuni dunia desain. –rizkyamelia-

Foto : google/internet/berbagai sumber
Media of Indonesia
Media of Indonesia

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

1 komentar:

  1. MAAF PERMISI NUMPANG IKLAN GAN.


    KUNJUNGI KAMI :

    - www.cosmetikselebritis.com

    - www.kesehatan-kecantikan.info.

    Call / Sms :

    - 082 123 093 999 ( Miss.reva )

    - 081 231 128 999 ( Mr. Ryan )


    Pin BB :29BC7E58



    Disponsorin Iklan :

    Jual Alat-Alat Bantu Seks Pria &Wanita

    Jual Penyubur Dan Pengental Sperma SEMENAX

    Jual Obat Pembesar Penis Pria Herbal Permanent

    Jual Maximum Powerfull Obat Kuat Tahan Lama Sex Pria

    Jual Aneka Kondom Antik & Ring Penggeli

    VIMAX CANADA ASLI Pembesar&Pemanjang Penis

    OIL VIMAX ASLI Pembesar &Pemanjang Penis

    VIGRX PLUS ASLI Pembesar&Pemanjang Penis

    VIAGRA USA 100Mg Original Obat Kuat Sex Tahan Lama

    Obat Diet Herbal Turunkan BB 3-5Kg/minggu

    Kosmetik Herbal Putihkan Wajahnya Secara Mulus Dlm 7Days

    Obat Perapet Hilangkan Keputihan & Kencangkan Kewanitan

    Lotion Putihkan Kulit Secara Putih&Mulus Dlm 7Days

    Obat Peninggi Badan Dlm 1BLN Tambah 5cm-8Cm

    Perangsang Herbal Sekali Tuang Bereaksi Bangkit Libido Wanita

    Obat Hernia Herbal Utk Mengobati Turun Berok

    Krim&Kapsul Utk besarkan&kencangkan Payudara

    BalasHapus